Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Minggu, 14 Juli 2019

Kungfu Muslim

  • 1.      Sejarah Singkat Thifan Po Khan
    Thifan Po Khan (kepalan tangan bangsawan) adalah salah satu seni permainan beladiri yang dikembangkan oleh suku-suku muslim di dataran Cina seperti Mogul, Tatar, Saldsyuk, Kittan, Tayli,. Singkatnya, Thifan Po Khan merupakan Kung Fu muslim yang dikhususkan untuk kalangan bangsawan. Dalam bahasa Urwun, Thifan Po Khan memiliki arti "pukulan tangan bangsawan". Urwun itu sendiri adalah akulturasi bahasa Cina dan Arab dan ada juga versi lain merupakan gabungan bahasa persia dan punjabi, Bahasa Urwun yang dipergunakan sebagai bahasa thifan sekarang ini sudah hampir punah, hanya orang2 tua yang masih sedikit mengusai bahasa ini.

    Thifan Po Khan berasal dari seorang bangsawan muslim bernama Je’nan dari Suku Tayli yang pandai ilmu Syara dan terkenal sebagai ahund (ustadz atau guru) muda. Je’nan menghimpun ilmu-ilmu beladiri dan berguru atau belajar bersama dengan Badur Namsuit serta orang-orang Wigu. Bersama para pendekar Muslim lain yang memiliki keahlian ilmu Gulat Mogul, Tatar, Saldsyuk, Silat Kitan, Tayli, mereka pun membentuk sebuah aliran bernama Shurul Khan (siasat para raja/bangsawan).

    Dari Shurul Khan inilah terbentuk sembilan aliran yakni Naimanka, Kraiddsyu, Suyi, Syirugrul, Namsuit, Bahroiy, Tae Fatan, Orluq dan Payuq, aliran-aliran ini kemudian digubah, ditambah, ditempa, dialurkan, lalu dipilah, diteliti dan dikaji sebagai cikal bakal munculnya Thifan Po Khan.  
    2.      Kapan Seni Bela Diri ini Masuk Indonesia
    Sekitar abad ke-16 atau pada tahun 1678, Raja dari Kerajaan Aceh yang bernama Sultan Malik Muzafar Syah dari Kerajaan Lamuri mendatangkan para pelatih Thifan asal Turki Timur untuk melatih para bangsawan di Sumatera. Sejak saat itulah nama Thifan mulai dikenal di Nusantara
    Ini mungkin karena pada saat itu Aceh merupakan salah satu persemakmuran dari ke khalifahan islam yaitu Turki Utsmani / Ottoman, karenanya Aceh dikirimkan para pendekar dari Turki.

    Lalu pada abad ke -18, Tuanku Rao dan kawan-kawanya menyebarkan beladiri Thifan ke daerah Tapanuli Selatan, Minang dan akhirnya ke Sumatera bagian timur sampai dengan Riau yang berpusat di Batang Uyun/Merbau. Thifan juga sampai ke daerah Betawi dan sekitarnya berkat Tuanku Haji atau Hang Udin.

    Thifan mulai masuk ke pulau Jawa dari para pedagang asal Tartar. Sambil menjual kain, mereka juga sekaligus memperkenalkan Thifan pada masyarakat setempat. Sedangkan di luar Jawa, Thifan disebarkan oleh pendekar yang berpetualang bahkan sampa ke Malaysia dan Thailand Selatan.

    #bersambung…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Relawan Pergerakan PMI Ancab Karangtengah Gerak Cepat Bantu Masyarakat Banjir Bandang di Karangtengah.

Garut-Karangtengah 1 Desember 2021 Bagian pergerakan Pemuda Muslimin Indonesia dari Anak Cabang Karangtengah, Ustadz Hamdan Efendi bersama K...